67 research outputs found

    ANALISIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT DAMPAK AKTIVITAS SPBU TERHADAP PENURUNAN KUALITAS AIR

    Get PDF
    SPBU (Public Fuel Filling Station) is a refueling place for motor vehicles, the presence of these gas stations has positive and negative impacts on the surrounding community, one example of positive impacts is the presence of gas stations in the community makes it easy for them to get fuel and the price is also cheaper than the oil stalls on the streets while the negative impact of the presence of gas stations in the middle of the community have a negative impact on the environment while it can also cause a decrease in surface water quality. aims to see the impact of gas station activities on surface water quality pollution, the parameters in this study are Color, Dissolved Solids (TDS), Phosphate (PO4 -P), Nitrates (NO3-N), Nitrites (NO2-N), Lead (Pb) , Chromium Valence VI (Cr), Oils / Fats, Hardness (CaCO3), Chloride (Cl), pH, Ammonia (NH3-N), Sulfides, Sulfates (SO4), Organic Substances (KMnO4) and other paternity which are considered important in give effect to water quality. The location of the observation is at the gas station on the monitoring well and Oil Catcher Outlet in West Sumatra. In the results of the study there are several parameters that are above the quality standard so management needs to be carried out as (1). Oil spills or splashes must be cleaned immediately with absorbent materials such as sand or sorbent, especially when dismantling and refueling fuel. Then the oil impurities must be disposed of in a special landfill such as a sandbox for sorbents used for spills / oil spills that have been provided. (2). Monitoring wells must be inspected visually every day, to detect any leakage or seepage of oil into the ground. Then a periodic check of groundwater quality is carried out at the gas station location to the Laboratory, (3). Bathroom waste such as urine and feces must be channeled into the waterproof system septic tank and desludging regularly every year, (4). Maximize oil catcher performance by always cleaning oil catchers from rubbish heaps

    ANALISIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP AKIBAT DAMPAK AKTIVITAS SPBU TERHADAP PENURUNAN KUALITAS AIR

    Get PDF
    SPBU (Public Fuel Filling Station) is a refueling place for motor vehicles, the presence of these gas stations has positive and negative impacts on the surrounding community, one example of positive impacts is the presence of gas stations in the community makes it easy for them to get fuel and the price is also cheaper than the oil stalls on the streets while the negative impact of the presence of gas stations in the middle of the community have a negative impact on the environment while it can also cause a decrease in surface water quality. aims to see the impact of gas station activities on surface water quality pollution, the parameters in this study are Color, Dissolved Solids (TDS), Phosphate (PO4 -P), Nitrates (NO3-N), Nitrites (NO2-N), Lead (Pb) , Chromium Valence VI (Cr), Oils / Fats, Hardness (CaCO3), Chloride (Cl), pH, Ammonia (NH3-N), Sulfides, Sulfates (SO4), Organic Substances (KMnO4) and other paternity which are considered important in give effect to water quality. The location of the observation is at the gas station on the monitoring well and Oil Catcher Outlet in West Sumatra. In the results of the study there are several parameters that are above the quality standard so management needs to be carried out as (1). Oil spills or splashes must be cleaned immediately with absorbent materials such as sand or sorbent, especially when dismantling and refueling fuel. Then the oil impurities must be disposed of in a special landfill such as a sandbox for sorbents used for spills / oil spills that have been provided. (2). Monitoring wells must be inspected visually every day, to detect any leakage or seepage of oil into the ground. Then a periodic check of groundwater quality is carried out at the gas station location to the Laboratory, (3). Bathroom waste such as urine and feces must be channeled into the waterproof system septic tank and desludging regularly every year, (4). Maximize oil catcher performance by always cleaning oil catchers from rubbish heaps

    INDONESIAN TRADE UNDER CHINA FREE TRADE AREA

    Get PDF
    This paper investigates the implementation of CAFTA (China-Asean Free Trade Area) on the international trade flows across Indonesia, China and the rest of ASEAN using a gravitation model. It finds the evidence that the influence of diversion and creation effects on China are significant, while the influence of both effects on Indonesia are not significant. It also finds that the diversion effect, which leads to a decrease in society’s wealth, is greater than that of the creation effect. As a consequence, the gap across countries involved in the trade agreement is wider. Keywords: CAFTA, gravitation model, diversion effect, creation effect JEL classification numbers: F13, F14, F1

    Analisis Komparasi USAhatani Ternak Ayam Potong Rakyat dengan Ternak Ayam Potong Kemitraan (Studi Kasus: Kec.dolok Batu Nanggar dan Kec.bandar Huluan Kab.simalungun)

    Full text link
    Usaha peternakan ayam pada umumnya memiliki dua pola pemeliharaan, yaitu dengan bermitra pada pihak penyedia input produksi dan dengan menggunakan modal pribadi. Dari kedua pola tersebut, muncul persepsi dari pihak yang pernah melakukan USAha ternak yaitu “pendapatan peternak rakyat lebih tinggi dibandingkan dengan peternak kemitraan”. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ketersediaan input produksi, menganalisis perbandingan biaya produksi serta penerimaan pada USAha ternak ayam potong rakyat dengan kemitraan, menganalisis perbandingan pendapatan bersih pada USAha ternak ayam potong rakyat dengan kemitraan di daerah penelitian, mengetahui perbandingan jumlah tenaga kerja pada USAha ternak ayam potong rakyat dengan kemitraan, serta mengetahui apakah USAha ternak ayam potong layak diusahakan secara finansial, dan mana yang lebih tinggi kelayakannya. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012. Metode yang digunakan adalah analisis statistik uji beda rata-rata atau t-hitung (Independent Sampel T-Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan input produksi untuk masing-masing peternak tersedia dengan baik di daerah penelitian. Biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan peternak kemitraan lebih tinggi dari peternak rakyat. Jumlah tenaga kerja yang digunakan lebih besar pada peternak kemitraan. Kedua USAha ternak ayam potong sama-sama layak untuk diusahakan menurut kriteria kelayakan R/C Ratio dan BEP, dimana nilai R/C Ratio lebih tinggi pada peternak rakyat sedangkan BEP lebih tinggi pada peternak kemitraan

    Asymmetric Price Transmission of Red Chili Market in North Sumatra Province, Indonesia

    Get PDF
    The high disparity in red chili prices between producer prices and consumer prices indicates that farmers and consumers do not benefit from the red chili trade, due to the long marketing channels and market power of intermediaries. Prices that fluctuate and do not reflect actual market conditions indicate the inefficiency of marketing agents is called asymmetric price transmission. This study aims to analyze the transmission pattern of red chili prices from producer to consumer level in North Sumatra Province. The analytical model used in this study is the Asymmetric Error Correction Model (AECM). The data used is secondary data that is systematically recorded in the form of monthly time series data from 2016-2020. The results showed that the price transmission between red chili marketing institutions in North Sumatra Province is asymmetric in the short term and long term in the wholesale-producer and wholesale-consumer relationships

    Analisis Pendapatan Dan Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Indonesia

    Get PDF
    Hortikultura merupakan salah satu komoditas yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Populasi penelitian berjumlah 150 petani tanaman hias. Metode penentuan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan untuk menganalisis kelayakan menggunakan rumus R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan usahatani tanaman hias di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang diperoleh nilai R/C > 1 yaitu 1,80. Usahatani tanaman hias layak untuk dibudidayakan sebagai bisnis tanaman hias karena nilai R/C lebih besar dari 1. Strategi petani tanaman hias dalam pengembangan usaha tanaman hias di Desa Bangun Sari adalah strategi agresif (Growth Oriented Strategy) yaitu dimana kebijakan yang telah dibuat oleh pengusaha harus dioptimalkan sehingga akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha. Matriks posisi analisis SWOT berada pada posisi Kuadran I (positif,positif) yaitu posisi ini merupakan bahwa usaha tanaman hias di Desa Bangun Sari memiliki kekuatan untuk melakukan pengembangan usaha dengan cara memanfaatkan peluang – peluang yang ada.

    Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Karet Rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan pendapatan petani karet rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive dengan sistem purposive sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan adalah strategi S-O (Strengths-Opportunities), yaitu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki (keadaan iklim dan lahan yang baik serta tenaga kerja yang tersedia) dan melaksanakan budidaya karet dengan baik untuk memenuhi permintaan dan meningkatkan harga jual getah karet, menjalin hubungan baik dengan pembeli tetap untuk mempertahankan permintaan getah karet, serta menjual getah karet kepada pembeli yang menawarkan harga tinggi

    Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Kuda (Kasus: Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber pasokan daging kuda ke daerah penelitian dantingkat konsumsi masyarakat terhadap daging kuda. Selanjutnya kajian ini juga bertujuan melihatpengaruh harga daging kuda, total pendapatan keluarga, harga barang substitusi (daging babi) terhadap permintaan daging kuda dan menganalisishubungan karakteristik masyarakat (umur, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga) terhadap permintaan daging kuda. Metode penentuan subjek penelitian ditentukan secara aksidental dengan jumlah subjek sebanyak 60 KK.Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, regresi linier berganda dan analisis korelasi pearson.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pasokan ternak kuda ke daerah penelitian juga berasal dari berbagai dearah di Indonesia seperti Lampung, Banda Aceh, Padang, Padang Sidempuan, Bandung dan Berastagi. Konsumsi daging kuda di daerah penelitian meningkat setiap tahunnya. Harga daging kuda, total pendapatan keluarga dan harga daging babi secara serempak berpengaruh nyata terhadap permintaan daging kuda, secara parsial total pendapatan keluarga dan harga daging babi berpengaruh nyata terhadap permintaan daging kuda. Terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga dengan permintaan daging kuda tetapi tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur dengan permintaan daging kuda

    Respon Masyarakat Penerima Raskin terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin (Raskin) Studi Kasus : Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Raskin di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, menganalisis bagaimana respon masyarakat penerima Raskin terhadap program beras bagi keluarga miskin (Raskin) serta menganalisis hubungan antara karakteristik responden dengan respon masyarakat penerima Raskin terhadap Program Raskin. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan secara Simple Random Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 94 KK. Jumlah sampel dalam penelitian ditentukan dengan Metode Slovin. Pelaksanaan program Raskin dikelurahan Kwala Bekala dianalisis secara deskriptif. Respon masyarakat penerima Raskin terhadap program Raskin menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hubungan antara karakteristik responden dengan respon masyrakat penerima menggunakan analisis Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penyaluran Raskin di Kelurahan Kwala Bekala yang tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah adalah jumlah Raskin yang dibagikan kepada rumah tangga penerima sebesar 10 kg/RTS dengan harga Rp1700/Kg. Ada biaya tambahan yang dikenai kepada masyarakat yaitu biaya timbangan sebesar Rp1000/kg sebagai biaya perbaikan timbangan dan biaya karung BULOG masing - masing sebesar Rp1000 dalam setiap pemakaian. Musyawarah penentuan penerima manfaat Raskin tidak pernah dilaksanakan sehingga masih ada beberapa rumah tangga miskin yang tidak menerima Raskin. Masyarakat penerima Raskin kurang mengerti tujuan dan manfaat dilaksanakannya program Raskin namun masyarakat menerima dan mengharapkan program tersebut. Masyarakat kurang berpatisipasi dalam melaksanakan beberapa kegiatan program Raskin karena tim program Raskin di Kelurahan kurang melibatkan masyarakat. Ada hubungna antara jumlah tanggungan rumah tangga penerima dengan partisipasi masyarakat serta ada hubungan antara tahun pertama memperoleh Raskin dengan sikap masyarakat
    • …
    corecore